Tahukah kamu PURI DELTA ANGSANA memiliki lokasi yang strategis dekat dengan destinasi wisata nasional? Iya benar sekali. Puri Delta Angsana hanya berjarak 19 menit dari Destinasi Wisata Religi Masjid Agung Banten dan destinasi wisata lainnya. Kira-kira apa aja ya keistimewaan destinasi-destinasi wisata di dekat PURI DELTA ANGSANA? SImak Penjelasannya yuk!
Masjid Agung Banten
Masjid Agung Banten adalah salah satu masjid tertua yang ada di nusantara. Masjid ini merupakan masjid pusat penyebaran agama Islam di Banten. Masjid Agung Banten dibangun pertama kali pada tahun 1556 oleh Sultan Maulana Hasanuddin , sultan pertama Kasultanan Banten. Kompleks bangunan Masjid Agung Banten memiliki luas area kurang lebih 1,3 HA yang dikelilingi oleh pagar tembok setinggi satu meter. Pada tembok sisi timur dan barat masjid masing-masing terdapat dua buah gapura di bagian utara dan selatan yang letaknya sejajar dan berdiri di atas pondasi setinggi kurang lebih satu meter di atas halaman.
Salah satu keistimewaan Masjid Agung Banten adalah masjid ini dibangun oleh tiga orang arsitektur yang berbeda sehingga mempunyai ciri khas tiap-tiap arsitektur yang membangunnya. Yang pertama adalah Raden Sepat, arsitek dari Kerajaan Majapahit yang merancang Masjid Agung Demak dan Masjid Agung Ciptarasa Cirebon. Arsitek kedua adalah arsitek dari negeri China bernama Cek Ban Su. Lalu arsitek ketiga adalah Hendrik Lucaz Cardeel, arsitek Belanda yang kabur dari Batavia menuju Banten di masa pemerintahan Sultan Haji tahun 1620, setelah menjadi mualaf dia merancang menara masjid serta bangunan tiyamah di komplek masjid agung Banten. Ketiga arsitek ini membuat Masjid Agung Banten memliki perpaduan budaya Jawa, Cina, dan Belanda pada arsitektur Masjid Agung Banten.
Istana Surosowan
Istana Surosowan merupakan pusat dari kerajaan Banten pada abad 16 hingga awal abad 19 Masehi. Dalam perjalanan sejarahnya, Istana Surosowan mengalami pasang surut. Istana ini pertama kali dibangun pada masa Sultan Hasanuddin (1552–1570) tetapi kemudian hancur dan dibuat kembali oleh Sultan Haji tahun (1680–1681). Pada tahun 1808, istana ini mengalami kehancuran kembali oleh Belanda. Sejak saat itu, Istana Surosowan hanya tinggal puingnya saja. Sekarang, sebagian besar sisa-sisa bangunan masih terpendam di dalam tanah, dan hanya sebagian kecil yang berhasil ditemukan lewat beberapa kali ekskavasi yang dilaksanakan oleh Direktorat Perlindungan dan Pembinaan Peninggalan Sejarah dan Purbakala, Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, dan Universitas Indonesia sejak 1967. Berdasarkan hasil penelitian tersebut diketahui bahwa sisa-sisa bangunan yang menarik dan masih dapat diamati antara lain tembok keliling, struktur pondasi bangunan, struktur lantai, saluran air, dan kolam pemandian.
Pelabuhan Karangantu
Pelabuhan Karangantu sejak dahulu kala terkenal akan pusat penjualan Komoditas hasil bumi maupun hasil laut. Namun seiring dengan Perkembangan Zaman dan perubahan besaran muatan kapal, Pelabuhan Karangantu saat ini hanya menjadi pusat penjualan hasil laut. Salah satu yang menjadi andalan daya tarik wisata dari Pelabuhan Karangantu adalah Pasar Ikan yang dimilikinya dimana nelayan-nelayan yang ada di sekitar pelabuhan setiap paginya menjual hasil tangkapan mereka. Selain terkenal akan pusat penjualan ikan segar, Pelabuhan Karangantu juga kerap dijadikan tempat transit untuk menyebrang ke pulau-pulau yang terletak disekitar Pelabuhan Karangantu. Hal ini terlihat dengan maraknya Jasa Penyebrangan yang ada di sepanjang Pelabuhan Karangantu. Pulau-pulau yang menjadi daya tarik wisatawan antara lain Pulau Panjang, Pulau Tiga, Pulau Empat, Pulau Lima, Pulau Kubur dan Pulau Kambing.
Pulau Tiga
Pulau Tiga atau Pulau Mojan Besar merupakan salah satu pulau di Teluk Banten. Pulau ini bisa dikunjungi melalui Pelabuhan Karangantu dengan menggunakan perahu nelayan selama 45 menit. Pulau seluas 4,5 ha ini terkenal akan pantai putihnya yang menjadi pilihan piknik warga sekitar. Tersedia juga jasa penginapan, kano, scuba diving, snorkeling dan memancing untuk pengunjung.
Pulau Lima
Pesona Pulau Lima sedikit berbeda dengan pulau lainnya di Banten. Destinasi ini menarik dengan pasir putih lembut dan halus. Di sisi lain, ada juga hamparan hutan mangrove yang menawan. Untuk air lautnya bening, sehingga pengunjung bisa melihat keindahan bawah laut. Nah, objek wisata ini juga dilengkapi dengan gazebo untuk berteduh. Pastinya, bakalan betah lama-lama di sini. Untuk mencapai pulau ini, dapat ditempuh menggunakan perahu ataupun speed boat kurang lebih 25-40 menit dari pelabuhan Karangantu.
Ternyata unik-unik yaa destinasi wisata di sekitar PURI DELTA ANGSANA. Jadi tunggu apalagi segera booking rumah idaman mu di PURI DELTA ANGSANA sebelum kehabisan!